CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Minggu, 10 Agustus 2008

PERILAKU AGRESI


PERILAKU AGRESI

Adalah perilaku fisisk maupun verbal yg diniatkan untuk melukai objek yg mnjadi sasaran agresi(Myers). Secara umum agresi adalah tanggapan yg mampu memberikan stimulus merugikan atau merusak thdp organisme lain.

3 syarat perilaku agresi :
- terdapatnya niat individu untk menimbulkn penderitaan atau kerusakan pada suatu obyek atau sasaran.
- Tedapat harapan bhw suatu perilau dpt menimb penderitaan atau kaerusakan pada diri obyek sasaran.
- Adanya keinginan obyek sasaran untk menghindari perlakuan yg merugikan yg diberikan oleh perilaku tindakan agresi.

Perspektif teoritis tentang perilaku agresi :
- teori insting--> manusia memiliki insting bawaan secara genetis unuk berperilaku agresi.
- Agresi sebagai reaksi terhadap peristiwa yg tdk menyenangkan.

Teori hipotesisi frustasi-agresi berpendapat bahwa agresi merupakan hasil dari dorongan untuk mengakhiri keadaan frustasi seseorang.
- Agresi sebagai perilaku sosial yg dipelajari
Perilaku agresi merupakan hasil dari proses belajar sosial. Dalam memahami perilaku agresi, aliran ini ( bahwa mausia tdk dilahirkan bersama insting2 negatif pada dirinya) mengemukakan 3 informasi yg perlu diketahui--> cara perilaku agresi diperoleh, ganjaran dan hukuman yg berhubungan dengan suatu perilaku agresi, faktor2 sosial dan lingkungan yg memudahkan timbuknya perilaku agresi.
- Perilaku agresi yg dimediasi oleh penilaian kognitif
menjelaskan bahwa reaksi individu terhadap stimulus agresi sangat bergantung pada cara stimulsitu diinterpretasi oleh individu.

Strategi2 mengurangi perilaku agresi

- hukuman--> hukuman menjadi instrumen efektif di bawah kondisi2 sbb : hukuman hrs diberikan segera stlh peilaku agresi terjadi; besarnya tingk hukuman harus setimpal;hukuman hrs diberikan setiap kali perilaku agresi timbul.
- Katarsis--> pemberian kesempatan pada individu yg memiliki kecenderungan pemarah untuk berperilaku keras, tetapi dalam cara yg tdk merugikan, akan mengurangi itngk rangsang emosional dan tendensi untuk melakukan serangan thdp org lain.
- Pengenalan terhadap model non-agresif
dapat mengurangi dan mengendalikan perilaku agresi individu. Individu yg mengamati model non agresif menunjukkan tingkat agesi yg lebih rendah daripada individu yg tdk mengamati model perilaku non-agresif.
- Pelatihan ketrampilan sosial
dapat mengurangi timbulnya perilaku agresi. Seringkali, individu2 yg memiliki ketrampilan sosial rendah, cenderung melakukan tindakan agresi dalam suatu konteks sosial.

0 komentar: